SUMENEP, Eljabar.com – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep, Dr. Ir. Arif Firmanto, S.TP., M.Si., IPU., terus menorehkan prestasi gemilang baik di tingkat lokal, nasional, hingga regional. Mulai dari pencapaian akademik, penghargaan inovasi daerah, penyusunan dokumen strategi, hingga pengakuan internasional sebagai ASEAN Engineer.
*Doktor Cumlaude: Bukti Komitmen Akademik*
Pada Juli 2024, Arif Firmanto resmi meraih gelar Doktor Ilmu Sosial dengan predikat cumlaude dari Universitas Merdeka Malang. Disertasi yang ia susun berjudul Model Relasi Aktor dalam Pemberdayaan Petani Lokal Community Base Sustainable dalam Rangka Peningkatan Produktivitas.
Gelar ini bukan sekedar prestasi akademik, namun menjadi bukti bahwa kebijakan pembangunan daerah harus berbasis riset. Dengan bekal tersebut, Arif menekankan bahwa setiap kebijakan di Sumenep harus memiliki dasar ilmiah yang kuat.
*ASEAN Engineer: Pengakuan di Tingkat Regional*
Tak hanya di ranah akademis, Arif juga meraih pengakuan internasional. Ia dianugerahi predikat ASEAN Engineer (ASEAN Eng.) dari The ASEAN Federation of Engineering Organizations (AFEO).
Predikat ini hanya diberikan kepada profesional teknik yang diakui kompetensinya di Asia Tenggara. Dengan capaian ini, kapasitas Arif diakui tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di lingkup regional. Hal ini sekaligus memperkuat kredibilitasnya dalam membawa pembangunan Sumenep ke tingkat yang lebih tinggi.
*Inovasi Digital: SIMPEL, Juara III Anugerah Inovasi Daerah*
Di bawah kepemimpinannya, Bappeda Sumenep berhasil meluncurkan aplikasi SIMPEL (Sistem Informasi Manajemen Pengendalian, Evaluasi, dan Pelaporan). Aplikasi ini berfungsi untuk memudahkan perangkat daerah dalam menyampaikan laporan kinerja triwulanan serta mempermudah proses monitoring dan evaluasi pembangunan.
Berkat inovasi tersebut, Bappeda Sumenep berhasil meraih Juara III kategori OPD dalam Anugerah Inovasi Daerah 2024. Capaian ini membuktikan bahwa birokrasi di Sumenep mampu bergerak menuju digitalisasi pelayanan publik.
*Dokumen Strategi: Peta Jalan Pembangunan Sumenep*
Dalam pidatonya sebagai Kepala Bappeda, Arif juga memimpin penyusunan berbagai dokumen penting yang mengarah pada pembangunan daerah. Beberapa di antaranya:
RPKD (Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah) 2025–2029, sebagai grand design untuk menekan angka kemiskinan.
RAD-PG (Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi) 2025–2029, yang fokus memperkuat ketahanan pangan serta menekan prevalensi stunting.
RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2025–2029, yang disusun melalui konsultasi publik, melibatkan ilmuwan, pelajar, tokoh masyarakat, hingga sinkronisasi dengan kebijakan pemerintah provinsi dan pusat.
Dokumen-dokumen ini menjadi instrumen penting agar pembangunan di Sumenep berjalan sistematis, terukur, dan sesuai kebutuhan masyarakat.
*Memperjuangkan Pembangunan Kepulauan dan Ekonomi Biru*
Sumenep dikenal sebagai kabupaten dengan puluhan pulau. Oleh karena itu, Arif menaruh perhatian besar pada pembangunan kepulauan. Ia memperjuangkan:
Reaktivasi landasan pacu Masalembu untuk memperlancar akses transportasi udara.
Percepatan pembangunan Bandara Kangean dan Arjasa, agar mobilitas masyarakat kepulauan lebih efisien.
Peningkatan layanan dasar, seperti akses air bersih dan fasilitas kesehatan di pulau-pulau.
Selain itu, Arif juga mendorong strategi ekonomi biru (ekonomi biru), dengan menggandeng Bappenas untuk membahas potensi pangan, energi, pendidikan, transportasi, hingga pengembangan ekonomi berbasis kelautan.
*Perlindungan Anak: Menuju Kabupaten Layak Anak*
Arif Firmanto juga menunjukkan kepeduliannya pada isu sosial, khususnya perlindungan anak. Ia menginisiasi penyusunan Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Penanganan Perkawinan Anak (RAD-PPA).
Langkah ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan Sumenep sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA). Melalui sinergi lintas lembaga, program ini diharapkan mampu menekan angka pernikahan dini serta menjamin hak-hak anak di Sumenep terpenuhi.
*Ajak Semua Elemen Berkolaborasi*
Menurut Arif, pembangunan daerah bukan hanya tugas pemerintah. Oleh karena itu, ia selalu membuka ruang partisipasi publik. Konsultasi, forum musrenbang, hingga diskusi dengan akademisi, pelajar, tokoh agama, dan masyarakat, rutin diadakan untuk memastikan arah pembangunan sesuai aspirasi masyarakat.
*Arif Firmanto: Bappeda Harus Jadi Perubahan Motor*
“Prestasi ini bukan untuk pribadi, melainkan untuk masyarakat Sumenep. Tugas kami adalah memastikan pembangunan berjalan tepat sasaran, berkeadilan, dan berkelanjutan,” tegas Arif Firmanto.
Dengan pencapaian Doktor Cumlaude, predikat ASEAN Engineer, penghargaan Anugerah Inovasi Daerah, serta penyusunan berbagai dokumen strategi, Arif Firmanto menegaskan bahwa Bappeda Sumenep harus menjadi motor penggerak pembangunan berbasis riset, inovasi, dan berstandar internasional. (Ury)