SUKABUMI, eljabar.com — Perekonomian Kota Sukabumi terus menunjukkan kinerja positif dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sukabumi, laju pertumbuhan ekonomi (LPE) daerah ini berhasil bertahan di atas 5 persen dalam dua tahun terakhir — menjadi sinyal kuat bahwa pemulihan pasca pandemi berjalan efektif.
Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Kota Sukabumi, Erni Agus Riyani, mengungkapkan bahwa tren pertumbuhan ekonomi daerah terus menguat sejak tahun 2020.
“Alhamdulillah, jika melihat data resmi dari BPS, LPE Kota Sukabumi dari tahun 2020 hingga 2024 menunjukkan arah yang positif,” ujarnya, Senin (11/3/2025).
Erni menjelaskan, pada tahun 2020 ekonomi Kota Sukabumi sempat terkontraksi hingga minus 1,48 persen akibat pandemi COVID-19. Namun, kondisi itu membaik dengan pertumbuhan 3,37 persen pada tahun 2021, melonjak menjadi 5,35 persen pada tahun 2022, dan stabil di kisaran 5,12 persen (2023) serta 5,11 persen (2024).
“Walaupun sempat anjlok, pemerintah mampu memulihkan perekonomian dengan cepat dan berkelanjutan,” tegasnya.
Menariknya, pertumbuhan ekonomi Kota Sukabumi bahkan tercatat lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan Provinsi Jawa Barat dan nasional pada periode yang sama. Kondisi ini menjadikan Sukabumi sebagai salah satu daerah dengan pemulihan ekonomi tercepat di Jabar.
Menurut data BPS, sektor perdagangan, industri pengolahan, serta jasa pendidikan dan kesehatan menjadi penopang utama laju perekonomian kota. Geliat UMKM dan peningkatan investasi lokal juga berperan besar dalam menjaga momentum pertumbuhan.
“Pemulihan ekonomi Kota Sukabumi ini menjadi fondasi penting untuk mewujudkan target pembangunan daerah ke depan,” tambah Erni.
Keberhasilan ini menjadi modal kuat bagi Pemkot Sukabumi untuk merealisasikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029, yang menargetkan LPE pada kisaran 5,24 hingga 7,62 persen. Dengan tren pertumbuhan di atas 5 persen sejak tahun 2022, Erni optimistis Sukabumi berada di jalur yang tepat untuk mencapai target tersebut.
Pemerintah daerah kini fokus memperkuat kebijakan ekonomi inklusif dan inovatif, dengan tekanan peningkatan daya saing daerah serta ketahanan ekonomi masyarakat. Langkah ini sejalan dengan visi pembangunan Kota Sukabumi. Yakni, Inovatif, Mandiri, Agamis, dan Nasionalis (IMAN).
“Pemkot juga memperkuat kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri, agar SDM kita siap menghadapi tantangan dan perkembangan teknologi,” pungkas Erni. (Anne)