PACITAN, eljabar.com — Pelebaran jalan ruas Arjosari-Purwantoro sepanjang 45 kilometer terus dikebut. Kegiatan yang didanai oleh P-APBD 2025 Jawa Timur, akan menuntaskan jalan pelebaran hingga mencapai 32 kilometer.
Kepala UPT Pengelolaan Jalan Jembatan Pacitan, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur, Ir. H. Budi Harisantoso, ST, MT, menjelaskan, kegiatan UPT PJJ Pacitan dari P-APBD 2025 terdiri dari pekerjaan berkala jalan dalam menunjang pelebaran jalan ruas Arjosari-Purwantoro dan overlay Pacitan-Ponorogo.
Pelebaran jalan ruas Arjosari-Purwantoro akan dilaksanakan pada bulan November hingga Desember 2025 selama 2 bulan, jelas Budi, Minggu (02/11/2025).
Budi menambahkan, anggaran pelebaran jalan ruas Arjosari-Purwantoro sebesar Rp7 miliar. Lokasi kegiatannya berada di Desa Tokawi, Kecamatan Nawangan dan Desa Jeruk, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan.
“Pekerjaan berkala ini diperuntukkan untuk menunjang pelebaran jalan Arjosari-Purwantoro, anggaran untuk kegiatan ini bernilai mencapai Rp7 miliar,” imbuhnya.
Dari total panjang jalan ruas Arjosari-Purwantoro 46 kilometer, kata Budi, yang sudah memenuhi standar lebar jalan 6 meter sepanjang 32 kilometer.
“Sementara lebar jalan masih 3,5 meter sepanjang 14 kilometer, dan diharapkan bisa dimaksimalkan selebar 6 meter yang penyelesaiannya dilakukan secara bertahap mulai tahun 2025 dan dilanjutkan pada tahun anggaran 2026,” kata Budi.
Selain itu pula terdapat kegiatan pemeliharaan berkala jalan berupa penggantian perkerasan lentur ruas Pacitan-Ponorogo yang akan dilaksanakan pada bulan November ini.
“Nilainya Rp5 miliar dan pengerjaannya juga dilaksanakan selama dua bulan, mulai bulan November ini dan ditarget rampung pada akhir Desember 2025,” tutur Budi.
Kegiatan tersebut, menurut Budi, akan mengganti aspal yang sudah mulai aus sepanjang 3 kilometer. Perbaikan ini akan mengembalikan kondisi permukaan jalan sehingga memberikan kenyamanan dan keselamatan terhadap masyarakat pengguna jalan.
“Kondisi permukaan jalan yang sudah mulai aus akan di-overlay ulang sehingga lebih mulus dan dapat memberikan kenyamanan serta keselamatan bagi pengguna jalan arah Pacitan-Ponorogo,” urai Budi.
Sementara pengaspalan Jalan Basuki Rachmad yang menjadi sorotan masyarakat, Budi menegaskan, menegaskan tegas menolak bahan yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Apalagi ia sudah mengecek langsung kondisi di lapangan.
“Kami sudah cek langsung, material yang tidak sesuai sudah diafkir, kami juga akan melakukan evaluasi terhadap kinerja kontraktor pelaksana dan pelaksanaan pekerjaan tersebut secara keseluruhan,” tegas Budi.
Kepala UPT PJJ Pacitan tersebut berharap agar kegiatan yang akan menunjang kelancaran transportasi ini mendapatkan dukungan dari masyarakat.
“Kegiatan yang di wilayah kerja UPT PJJ Pacitan ini demi menunjang kelancaran transportasi, baik barang maupun penumpang. Jika semua sudah rampung manfaatnya juga akan memangkas waktu tempuh serta meningkatkan kualitas pelayanan jalan yang akan memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi pengguna jalan,” terangnya.
Kata Budi, sebagai abdi negara di infrastruktur sektor jalan dan jembatan kegiatan tersebut merupakan implementasi dari kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam memberikan pelayanan sektor transportasi, khususnya jalan dan jembatan provinsi kepada masyarakat Jawa Timur dan masyarakat luas. (Irwan Yudha Lesmana)